PlayStation 5 – Sejak pertama kalinya PlayStation menginjak pasar di 1994, seri videogame console milik Sony tersebut terjebak dengan angka. Bukan “Super,” tidak pula “Max,” hanya dengan julukan PlayStation 2, 3, dan 4. Dengan konsistensi tersebut, nama berikutnya untuk generasi selanjutnya beberapa kali menjadi pertanyaan, dan sekarang, di lansir dari situs WIRED, CEO Sony Interactive Entertainment Jim Ryan siap menjawab. Console ini akan bernama PlayStation 5. “Enak rasanya dapat mengucapkannya,” ungkap Jim. “Seperti beban besar akhirnya hilang dari pundakku.”
PlayStation 5 akan rilis pada hari libur di 2020 (pertengahan November) dan berikut rangkumannya:
Sony tak banyak bicara soal console ini sejak April lalu, ketika WIRED kembali membocorkan info soal console yang dulunya masih bernama “next-gen console.” Nyatanya, Sony sendiri belum ada berkomentar sama sekali. Mereka melewatkan acara E3 di tahun ini, sebuah kesalahan karena sang kompetitornya, Microsoft perkenalkan next-gen console milik mereka Xbox dengan nama Project Scarlett. Seperti PS5, Scarlett akan mengusung CPU AMD Ryzen dan GPU dari keluarga Navi; seperti PS5, Xbox akan beralih ke solid state drive. Sekarang, Sony mengadakan pers konferensi di kantor pusat Sony, Ryan dan sang arsitek Mark Cerny dengan senang hati membagikan informasi ke WIRED.
Sebelum mereka melakukannya, Cerny ingin mengklarifikasi sesuatu. Ketika saat terakhir mereka mendiskusikan kehadirkan console generasi keempat, dia mengungkapkan soal kemampuan untuk mendukung ray-tracing. Banyak pertanyaan sejak saat itu, dia takut kemungkinan ambisinya akan berpengaruh pada penyelesaian PS5. Dan kita tahu sendiri, fitur ray-tracing bukan hanya sekedar pengembangan software.
Kembali soal solid state drive milik PS5, Cerny mengungkapkan bagaimana PS5 akan membuat durasi loading dari yang merepotkan menjadi kedipan mata. Hal ini tak hanya disebabkan SSD semata, ungkapnya, namun efisiensi yang diberikan PS5.
Kemudian untuk controller (yang mana akan dinamakan DualShock 5, walaupun Cerny mengatakan “item ini masih belum mempunyai nama”) memiliki beberapa fitur yang Cerny dengan senang hati jabarkan. Salah satunya adalah “adaptive triggers” yang akan memberikan beberapa level resistensi seperti menarik anak panah dari busur terasa lebih nyata, feeling yang membedakan mana saat menembakkan senjata mesin atau shotgun dan saat kamu menendang atau di sleding kak Seto pada game FIFA/PES. DualShock 5 juga akan mengusung haptic feedback yang lebih efisien ketimbang rumble motor pada DualShock di generasi sebelumnya, dengan program getaran/gema suara secara aktual yang ditempatkan pada kiri dan kanan controller.
Desain ini sebenarnya telah lama hadir. Manajer Produk Toshi Aoki mengungkapkan tim controller telah mengerjakan haptic feedback sejak Dualshock 4 dalam pengembangan. Mereka bahkan dapat memasukkannya ke PS4 Pro. Di item tersebut juga ada peningkatan kecil dari DualShock 4. DualShock 5 akan menggunakan USB Type-C untuk charging (dan kamu bisa main via kabel juga). DualShock 5 memiliki kapasitas baterai yang lebih besar dan haptic motor membuat kontroler sedikit lebih berat dari DualShock 4, namun Aoki meyakinkan kontroler ini akan lebih ringan ketimbang kontroler Xbox saat ini “dengan baterai di dalamnya.”