Dalam timeline Avengers: Infinity War, Thanos dan pengikut Black Ordernya datang dan bersitegang dengan pahlawan terkuat Bumi yang mencegah sang Mad Titan mendapatkan semua Infinity Stones.
Tapi, walaupun pertarungan yang bisa dibilang pahit dan penuh perjuangan, dia meninggalkan lawannya setelah memenuhi tujuannya. Di planet Titan dan Wakanda, setelah mendapatkan batu tersebut, dia dengan cepat meninggalkan para Avengers yang tersisa dengan bantuan teleport. Sebagian penggemar masih penasaran kenapa Thanos membiarkan mereka hidup, daripada membunuhnya.
Kepala Visual Development Marvel Studios, Ryan Meinerding berbicara tentang mindset Thanos pada momen tersebut, mengungkapkan kenapa dia lebih memilih untuk membiarkan mereka hidup walaupun telah menggenggam kekuatan Infinity Stones
“Rencana untuk mendapatkan semua Infinity Stones membuat Thanos merasa tak tertandingi dan membuatnya lebih Santai, lebih ke pola pikir rasional,” ucap Meinerding. “Dia sama sekali tak bimbang membunuh para pahlawan. Selama dia mendapatkan semua batu tersebut, dia dapat melakukan apapun yang dia inginkan.”
Alasan ini sangat cocok untuk pola pikir karakter Thanos, yang tak mementingkan konsep balas dendam dan amarah, dan lebih berfokus untuk menyelesaikan tugasnya; menyeimbangkan alam semesta.
Apa kata sang presiden sendiri?
Pucuk pimpinan Marvel Studios, Kevin Feige berbicara panjang lebar soal pentingnya Thanos di Marvel Cinematic Universe, dengan membangun karakter Thanos dalam beberapa kali penampilan di banyak film.
“Selama ini Thanos selalu bersembunyi di balik bayang-bayang untuk mendapatkan Infinity Stones, dan menjadi bagian yang besar dalam film kami yang lainnya,” ungkap Feige. “Kami perkenalkan Tesseract, yang menjadi Space Stone; Mind Stone, yang terdapat pada tongkat Loki dan kemudian berada di dahi Vision; dan Time Stone, yang merupakan kalung the Eye of Agamotto dan di pakai oleh Doctor Strange. Dan tak lupa Power Stone yang didapatkan oleh Guardians of Galaxy.”
“Jadi, alur yang selama ini kami pupuk, kemudian berlanjut menjadi satu kesatuan di dalam film,” lanjut Feige. “Kami telah melakukannya selama enam tahun. Waktu yang cukup lama untuk bergelut dengan teka teki sebelum hasilnya terbayarkan. Thanos harus menjadi penjahat utama di dalam film kami.”
Fakta dimana Thanos tidak dikuasai oleh amarah membuatnya menjadi karakter yang unik di MCU. Dia tak pernah merasa salah atau dikhianati, dan memiliki tujuan yang besar. Kita bakal lihat gimana tingkah Thanos bisa menjadi boomerang di Avengers 4 yang akan meluncur di 3 Mei 2019.