Resident Evil 7: Biohazard rilis pada 24 Januari lalu, dan sekaligus membuka awal 2017 dengan suasana horror. Game ini membawa suasana baru dari seri sebelumnya, dan kembali ke akar dimana seharusnya game horror ini berada.
Entah kalian baru pertama kali jajan game terbaru dari franchise Resident Evil, atau hanya untuk sekedar ingin tahu, di sini LeJen akan mengupasnya.
Apa itu Resident Evil 7: Biohazard?
Resident Evil 7: Biohazard (singkatan: RE7) merupakan game survival horror besutan Capcom yang memiliki seri terbanyak. Game ini merupakan standalone berbeda dari seri 4 – 6.
Sejak perilisan game pertama mereka pada tahun 1996, seri ini berubah gameplay seiring waktu. Seri pertama game Resident Evil condong ke aspek survival horror; player terjebak di sebuah mansion yang dipenuhi oleh zombie dan mengharuskan mereka untuk memecahkan teka teki dan melawan zombie untuk melarikan diri. Suplai yang terbatas juga menambah ketegangan setiap perempuran.
Seiring berkembangnya seri Resident Evil, game ini meninggalkan aspek lamanya dan lebih mengarah run-and-gun action. Dan setelah perilisan Resident Evil 6 pada tahun 2012, Seri ini menjadi kemana – mana, multi-perspective story dengan QTE (dibaca Quick-time Events) yang mengharuskan player sigap dan siap dalam merespon.
Resident Evil 7 kemudian rilis dan memiliki story yang kembali ke akar. Dengan memadukan perspektif orang pertama (dulunya third person) keangkeran tempat dan suara yang sangat mencekam.