Meningkatnya jumlah cheater pada salah satu game mereka – Tom Clancy’s Rainbow Six Siege bukanlah masalah satu-satunya yang muncul bagi Ubisoft. Selain hal itu, Ubisoft sedang mengalami masalah yang cukup serius sehingga harus naik ke tingkat hukum. Bagaimana tidak? salah satu franchise andalan mereka diketahui telah dijiplak habis oleh sebuah game mobile berjudul Area F2. Game tersebut merupakan game yang telah dirilis oleh anak dari perusahaan raksasa China – Alibaba.
Memang seperti yang sudah-sudah, banyak game dari platform konsol maupun PC yang dijiplak secara masif pada platform mobile. Banyak developer yang cukup cerdas untuk “mengakali” agar tidak terlihat menjiplak dengan cara mengemasnya dengan baik. Tetapi tidak bisa dipungkiri memang banyak juga developer yang malas dan hanya ingin menguras keuntungan sehingga tidak memperdulikan aspek ini. Hal tersebutlah yang ditempuh pada game Area F2, sehingga keberadaannya pun tercium oleh Ubisoft.
Dilansir oleh Bloomberg, pada minggu ini Ubisoft melayangkan tuntutan kepada Apple dan Google terkait game mereka yang dijiplak Rainbow Six Siege. Ubisoft juga menjelaskan tentang apa saja yang dijiplak habis oleh mereka, mulai dari User Interface, desain operator, gameplay hingga screen scoring yang benar-benar sama dengan R6. Mereka sendiri awalnya sudah melakukan laporan kepada pihak Apple & Google, namun game tersebut juga belum dihapus dari App Store maupun Google Play Store sehingga kasus ini harus naik ke meja hijau.
Hingga saat ini tidak ada pihak dari Alibaba, Apple maupun Google yang secara resmi memberikan keterangan terkait kasus ini. Keputusan Ubisoft sangat dapat dimengerti, karena R6 Siege sendiri merupakan salah satu franchise andalan mereka dengan jumlah pemain hingga 55 juta player dan jutaan kopi sudah terjual. Jadi bagaimana menurutmu? apakah tindakan plagiarisme ini sudah keterlaluan sehingga Ubisoft harus menempuh jalur hukum?