Hermann Hauser, salah satu pendiri perusahaan yang digambarkan sebagai permata mahkota teknologi Inggris mengatakan penjualan ARM ke Nvidia akan menjadi sebuah bencana. Ini adalah kedua kalinya dalam empat tahun masa depan perusahaan perancang chip yang berbasis di Cambridge, ARM Holdings, tidak pasti. Pada 2016, Softbank akhirnya membelinya. Namun perusahaan Jepang tersebut kini dikabarkan sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk menjualnya ke Nvidia.
Hermann Hauser mengatakan kepada BBC bahwa dia pikir pemerintah Inggris harus turun tangan dalam proses jual-beli ini. Beliau mengatakan para menteri harus membantu menjadikan ARM Holdings sebagai bagian bisnis Inggris yang mandiri lagi.
ARM membuat desain chip komputer yang kemudian disesuaikan dengan keinginan orang lain. Perusahaan ini juga mengembangkan set instruksi, yang menentukan bagaimana perangkat lunak akan mengontrol processor. Hampir setiap ponsel modern dan gadget smart home didukung oleh chip yang mengandalkan salah satu atau kedua inovasi ini.
Ketika Softbank membeli ARM Holdings seharga £24 miliar segera setelah referendum Inggris untuk meninggalkan EU (European Union) pada tahun 2016, itu dipuji oleh pemerintah sebagai mosi percaya di Inggris pasca-Brexit. Tetapi Dr Hauser mengatakan pada saat itu itu adalah hari yang menyedihkan baginya dan bagi industri teknologi Inggris.
Empat tahun kemudian, setelah sejumlah taruhan besar gagal untuk perusahaan Jepang, terutama investasinya dalam bisnis ruang kantor bersama WeWork, SoftBank ingin membuang ARM, baik mengembalikannya ke pasar saham melalui penjualan saham atau membiarkan perusahaan lain membelinya langsung, seperti yang sedang dilakukan Nvidia saat ini.

Akhir pekan terakhir di bulan Juli, BBC menghubungi Dr Hauser yang menghabiskan musim dingin di Selandia Baru dan tetap di sana karena pandemi virus corona. Hermann Hauser memberi tahu BBC bahwa penjualan ARM ke Nvidia akan menjadi bencana. Akhir pekan lalu dia menghubungi BBC kembali untuk mengatakan bahwa laporan tersebut sekarang tampak sangat kredibel dan kekhawatirannya semakin dalam.
Dia menjelaskan bahwa model bisnis ARM, di mana semua pembuat chip besar melisensikan teknologiny, menjadikan Nvidia sebagai pemilik yang tidak sesuai. “Itu salah satu asumsi mendasar dari model bisnis ARM yang bisa dijual ke semua orang,” jelasnya. “Satu-satunya anugrah tentang Softbank adalah itu bukan perusahaan chip, dan mempertahankan netralitas ARM. Jika ARM menjadi bagian dari Nvidia, sebagian besar pemegang lisensi adalah pesaing Nvidia, dan tentu saja akan mencari alternatif selain ARM (untuk membuat chip mereka)”.