Terkenal sebagai penyimpan rahasia terburuk di indrustri, game fighting milik Riot Games resmi dikonfirmasi pada Agustus lalu oleh karyawan Riot Games (dan co-founder Evo) Tom Cannon. Hari ini, dalam livestream ulang tahun ke 10 League of Legends, Riot resmi perlihatkan game tersebut, mengkonfirmasi game ini akan berada di semesta League of Legends, membuat para pemain dapat saling bertarung menggunakan champion favorit mereka.
Dengan kode nama Project L, Cannon mengatakan seiring Riot lega telah mengumumkan game ini, namun “kami berada di kegelapan setelah ini, jadi jangan berharap apapun setelah ini”. Cuplikan ini perlihatkkan pertarungan champion League of Legends antara Ahri dan Darius.
Riot Games mengakuisisi studio game fighting Radiant Entertainment pada 2016, yang co-founder-nya Tom dan Tony Cannon. Saat akuisisi terjadi, Radiant sedang mengerjakan ‘Rising Thunder‘, sebuah game free-to-play fighting yang kemudian dihentikan setelah Riot Games mengambil alih.