Dilansir dari The New York Times, saat ini jaksa Federal melakukan investigasi kriminal soal adanya transaksi data Facebook dengan perusahaan teknologi besar.
Dalam surat kabar Times, dewan juri di New York telah melakukan investigasi dan panggilan dari “setidaknya dua kali” perusahaan besar yang membuat smartphones. Perusahaan tersebut membuat kesepakatan dengan Facebook untuk mengakses data pengguna seperti daftar teman dan informasi kontak, tanpa ijin dari penggunanya.
“Sudah dilaporkan bahwa ada investigasi federal yang sedang berlangsung, termasuk Department of Justice,” ungkap juru bicara Facebook saat diwawancarai. “Seperti yang telah kami ungkap sebelumnya, kami bekerjasama dengan investigator dan mengambil tindakan serius. Kami menyediakan testimoni publik, menjawab pertanyaan, dan berjanji akan terus melanjutkannya.”
Transaksi tersebut dikabarkan terjadi pada Juni lalu, setelah surat kabar Times menemukan bahwa Facebook membagikan data pengguna dengan manufaktur seperti Apple, Samsung dan Blackberry. transaksi ini dilakukan agar membantu Facebook membuat aplikasi untuk perangkat masing-masing perusahaan smartphone tersebut. Tindakan tersebut bermaksud membantu kedua belah pihak untuk membangun perangkat yang digunakan orang-orang yang mengakses produk Facebook. Belum jelas perusahaan mana yang saat ini di investigasi oleh jaksa federal.
Hal ini juga belum jelas kapan investigasi dimulai atau kapan dewan juri ini disusun. Facebook telah di investigasi oleh Federal Trade Commission dalam beberapa bulan termasuk skandal Cambridge Analytica yang menyebabkan aplikasi pihak ketiga membocorkan data setidaknya 87 juta pengguna Facebook. Dan dalam kasus tersebut Facebook sepertinya menghadapi denda triliunan rupiah akibat skandal dan pelanggaran data yang sedang terjadi.
Justice Department juga memulai investigasi Cambridge Analytica-specific ke Facebook. Setelah kandal itu, anggota parlemen US mengadakan rapat auidensi dan mulai menekan para eksekutif perusahaan teknologi atas praktik data mereka. Para pemimpin kongres telah menyerukan undang-undang privasi data menyeluruh yang akan disahkan akhir tahun ini.