Akhir pekan lalu pada acara BlizzCon, Blizzard mengumumkan game Diablo terbaru mereka untuk platform mobile yaitu Diablo Immortal. Pengumuman ini menjadi bumerang bagi Blizzard sendiri, karena fanbase Diablo mengharapkan game utama yang baru. Sayangnya yang mereka dapatkan malah Diablo versi mobile, tidak sesuai dengan harapan mereka.
Hal tersebut berdampak bagi saham Activision-Blizzard. Kekecewaan para fans yang sudah tersebar luas sampai ke Bursa saham NASDAQ. Bloomberg melaporkan bahwa terjadi penurunan nilai saham sebesar 7.2%, dan inilah nilai terendah mereka sejak Januari.
Banyak analis yang memberikan pendapat mereka, salah satunya adalah Jefferies’ Timothy O’Shea. Dia mengatakan bahwa game mobile sangat amat laku pada pasar Asia, dan franchise Diablo sendiri tidak terlalu populer di Asia. Diablo sangat populer di Amerika Serikat,China,Eropa dan Korea.
Bahkan banyak komentator dan gamers yang ragu Diablo Immortal akan sukses secara finansial, yang menjadi sumber daya utama bagi Blizzard. Sangat disayangkan sekali Blizzard menggunakan “panggung” terbesar mereka untuk mengumumkan game mobile yang dibenci oleh pemain Diablo.