Anime tidak asing dengan subjek ‘dark’ karena banyak seri dan proyek yang telah menggunakannya dengan alur cerita-cerita baru. Banyak dari seri ini melewati batas dalam menceritakan subjek ini. Dan sering kali dapatkan ketenaran atau hujatan atas jalan cerita yang mereka eksekusi.
Baca juga: 10 Manga Horror Terbaik Untuk Musim Gugur ‘Fall’ 2018
Mari kita kembali soal bahasan judul di atas, kontroversi ini tergantung dengan siapa kamu ajak bicara, bagaimana adaptasi anime Goblin Slayer karya Kumo Kagyu dan Noboru Kannatsuki dibalut dengan kekerasan, adegan seksual yang tak wajar, dan disajikan secara brutal.
Serial light novel Goblin Slayer pertama kali dibuat oleh Kumo Wagyu dengan ilustrasi yang diberikan oleh Noboru Kannatsuki di 2016 silam. Seri ini menceritakan kisah Pendeta Wanita, pemudi naif yang meninggalkan jemaatnya untuk menjadi petualang. Dia bergabung dengan sekumpulan petualang baru dengan misi menghabisi beberapa goblin, sekejap setelah mereka memasuki gua di selatan, semua anggota diracuni, dibuat cacat, diperkosa, dan cara brutal lainnya.
Seorang Goblin Slayer, pria pendiam yang tak pernah melepas armornya, kemudian muncul dan menolongnya dengan menghabisi semua goblin yang terlihat. Tujuan utama hidupnya untuk menghabisi para goblin, dan dia tak akan berhenti hingga semuanya mati. Bahkan goblin yang masih balita, yang menurut Goblin Slayer tak baik untuk membiarkannya hidup (karena insting mereka akan tumbuh pesat selama adaptasi manga ini berlanjut).
Tim yang bertanggung jawab
Diproduksi oleh WHITE FOX, adaptasi anime ini disturadari oleh Takaharu Ozaki bersama Hideyuki Kurata yang bertanggung jawab dalam komposisi cerita. Sedangkan Yousuke Koroda di bagian naskah cerita.
Alur cerita yang tidak jelas ini, bagaimana pun, melahirkan kontroversi di episode pertama karena para penonton tak paham akan dibawa kemana cerita ini. Sederhananya, setiap teaser akan muncul tiap minggunya seperti anime lain yang mengisi Musim Gugur di 2018. Tapi sebagian penonton sungguh terkesima/terkejut oleh kebrutalan yang mengambil peran utama di episode perdananya, mereka merasa dibohongi oleh cerahnya kehidupan para petualang di menit pertama.
Bahkan setelah anime ini mendapatkan beberapa sensor dari kekerasan yang ada, aura kesedihan masih pekat menyelimuti. Episode pertama ini memperlihatkan kekerasan seksual, dan tentu saja mendapatkan sensor. Tapi konteks dan visual suara membuat para penonton bisa membayangkan apa yang terjadi. Yang lebih menyedihkannya lagi, anime ini memilih untuk mengurangi latar belakang cerita dari anggota petualang ini, dan membiarkan mereka menjadi objek pembantaian ketimbang mengikuti konteks.
Akibat hal tersebut, Crunchyroll selaku penyedia jasa streaming membuat keputusan dengan menampilkan peringatan konten sebelum dimulainya episode Goblin Slayer. Mungkin ini tindakan terbaik atas kontroversi yang ada dibelakangnya. Ya daripada anime ini secara paksa di takedown, kan lebih sedih cuy.