God of War 2018 merupakan game yang paling diantisipasi, pada event E3 2017 kemarin, Gameplay yang dipamerkan membuat pundi-pundi hype semakin jadi. Dengan banyaknya hype yang ada, berbagai pertanyaan pun bermunculan. Seri dari sang pahlawan yang menjabat Dewa, Kratos, berubah secara drastis, dan juga berada di mitologi/alam/dunia baru, jauh dari kampung halamannya, namun Kratos tetaplah seorang Kratos. Dia telah melewati berbagai macam duka dan amarah karena kehilangan keluarganya, namun sekarang Kratos memiliki seorang anak lelaki. Anak ini akan selalu bersamamu di setiap petualangan yang akan kamu lalui, namun di dalam game ini tidak memiliki elemen escort atau protection yang bisa membuatmu kerepotan. Mendidik anakmu menjadi seorang prajurit yang hebat adalah salah satu elemen dari game ini, seperti penebusan dosa yang dilakukan Kratos di masa lalu.
Baca juga: Capcom sedang mengerjakan game Resident Evil baru!
David Houghton, writer dari GamesRadar+ mendapatkan kesempatan untuk memainkan demo dan mewawancarai Cory Barlog, sang sutradara dari game God of War. Dari wawancara yang dilakukan, dapat disimpulkan beberapa fakta tentang game God of War 2018. Nah, dalam artikel kali ini, LeJen akan merangkum jawaban dari berbagai pertanyaan mainstream tentang God of War 2018, yuk di simak.
Atreus, anaknya Kratos tak membutuhkan perlindungan, nyatanya dia akan membantu sang ayah menghabisi para monster.
Tak perlu khawatir, Barlog pun benci misi yang harus melibatkan pengawalan. Dia dengan tegas mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap game baby-sitting, pernyataan itu pun sangat jelas dan terlampir dengan jelas bahwa game yang dikembangkannya tidak akan pernah mengganggu perjalanan. Kamu tak perlu mengawasi langkahnya, dan diatas itu, kamu akan sering melihatnya membantumu dalam pertempuran, memberimu lebih banyak kesempatan, sigap, dan atas kemauannya sendiri.
Sebagai contoh, saat David memainkan demo, ia (sebagai Kratos) kesulitan menghadapi musuh yang selalu menangkis tiap serangannya. David menghujani monster itu dengan kapak, namun tidak berefek apa-apa. Dan kemudian keadaan pun berubah. Atreus yang memperhatikan situasi ayahnya, dia lalu memanjat hingga ke bahu sang monster, mengalihkan perhatian sang monster dari posisi defensif-nya. Kemudian kapak demi kapak menghujani monster itu, dan musuh pun akhirnya goyah. Namun Atreus tidak sepenuhnya otomatis. Ketika serangan akhir datang, Atreus lah yang menyelesaikannya, bukan Kratos, Saat Atreus meluncurkan anak panah, kamulah yang mengendalikannya secara manual. Jangan berharap kamu akan memakai Kratos saja, dalam God of War 2018, kamu akan memainkan kedua karakter ini, looks fun!
Asal usul Kratos tak akan hilang
Guci/pot asal Yunani muncul pada demo God of War, jika kalian nonton di E3 pasti sadar dengan keganjalan guci tersebut. Nyatanya, Kratos bukanlah satu-satunya orang yang ditransfer ke dunia Mediterania Scandinavia. Dalam hal ini, Barlog mengatakan bahwa cerita God of War, semua mitologi yang ada, akan berbeda, namun berkaitan. Dan jangan mengira kalau cerita asli dari God of War trilogy akan dilupakan begitu saja. Akan ada satu atau dua karakter senasib yang mengetahui asal usul Kratos.
Dengan timeline yang absurd bisa jadi legit, sehabis game terbaru God of War ini keluar gimana kalau Kratos pada masa peradaban Cina 2032 dibuat juga? atau kerajaan Majapahit sekalian, hehe.
Atreus dan Kratos akan akan belajar satu sama lain dan saling berbagi pengalaman
Hubungan mereka tak akan berakhir di medan pertempuran. Kedua karakter ini akan saling melengkapi dalam setiap perjalanan yang mereka lalui. Itu sedikit akhir demo dari pameran Sony di E3 2017. Ketika Kratos bertanya kepada Atreus apa yang World Serpent katakan? Kratos menanyakan itu karena dia belum bisa menguasai bahasa negri Viking. Kratos mungkin akan melatih anaknya untuk bertarung dan bertahan hidup, namun otak dan jantung dari operasi ini adalah kehendak Atreus, yang akan menjadi pemandu ayahnya.
Sistem QTE akan berakhir, sekarang kombinasi ada di tanganmu!
Barlong mengakui, saat berdiskusi soal sistem QTE (Quick Time Event), bahwa ia telah lelah dengan trademark God of War, kombinasi dari cinematic combat trick sebagai finisher. Jadi game ini tidak akan hadir dengan kapasitas yang sama. Tak ada yang bilang bahwa tanpanya game ini akan terasa hambar, tak bisa lagi melihat momen finisher yang dilakukan Kratos. Namun mulai sekarang, keputusan akan berada di tangan pemain, dipicu dengan aksi dan gaya yang sama dengan game lainnya. Akan ada tombol grab, tombol ‘hit with axe’. Para pemain tahu apa yang akan mereka lakukan, jadi Barlog memberikan tanggung jawab kepada pemain untuk mengkombinasikan aksinya dengan timing dan tingkat kehancuran yang tepat.
Tipe pertarungan God of War masih cepat dan agresif, hanya fokus yang sedikit berubah
Jika kamu menonton gameplay dari God of War 2018, jangan khawatir tentang alur pertarungan yang terlihat sunyi dan berat. Game ini bukanlah Dark Souls: Odin Edition. Kratos masih bisa mengayunkan senjatanya dengan tenang, hack ‘n slash with the best of them. Pesonanya mungkin tak lagi terlihat tanpa adanya pedang lamanya, Blades of Chaos (walaupun ada alasan kenapa senjatanya diganti oleh sebuah kapak), namun crowd-control nya sangat ramah lingkungan wkwk. Tak perlu khawatir, jika kamu ingin melakukan pembantaian, maka bantailah. Dan jika kamu bertemu dengan musuh yang menyusahkan, jangan gundah, kamu memiliki anakmu dengan busur di tangannya.
Jadi, itulah 5 Hal yang Perlu kamu Ketahui Tentang God of War di Event E3 2017. Sayangnya, bagi kamu yang tidak memiliki PlayStation 4 hanya bisa menonton gameplay orang-orang di Youtube, Kalau memang niat sih, nabung aja buat beli PS4 dari sekarang, toh bakal rilis tahun depan. 😀
Sumber: GamesRadar+