Sebuah Serangan balik terhadap The Last of Us 2 dan masalah dengan lengan berotot Abby telah mereda, tetapi Neil Druckmann masih kesal dengan betapa marahnya beberapa penggemar.
Kemarahan dari beberapa sudut perjuru fandom The Last of Us 2 telah mereda secara signifikan sejak game tersebut dirilis Juni ini, atau setidaknya menjadi kurang secara vokal. Namun, beberapa penggemar tidak akan pernah melupakan terkait komentar dari para homofobik yang sangat berkaitan erat dengan Ellie dan tidak ketinggalan juga kematian karakter tertentu yang menyebabkan sebuah ‘bom’ hujatan, terlihat pada ulasan TLOU2 di Metacritic, ancaman kematian terhadap Abby VA (Voice Actor), dan kritikan atas postur tubuh Abby ‘yang tidak lazim’. Meskipun The Last of Us 2 dipuji secara kritis dan diapresiasi oleh banyak penggemar, kontroversi tersebut masih sangat intens.
Penggemar setia The Last of Us 2 baru-baru ini merayakan The Last of Us Day, yang sebelumnya dikenal sebagai Outbreak Day sebelum diubah karena pandemi global saat ini. Naughty Dog merilis tema PS4 gratis, figur-figur Joel dan Ellie, panduan cosplay, dan lainnya untuk merayakan TLOU2 yang baru-baru ini dirilis dan game aslinya, yang dirilis sekitar tujuh tahun lalu. VP Naughty Dog dan kepala penulis The Last of Us 2, Neil Druckmann, turun ke Twitter sehari setelah The Last of Us Day untuk menyuarakan pemikirannya tentang kritik TLOU2 tertentu.
Baca Juga: Kojima Productions Turut Rayakan The Last of Us Day!
Salah satu pengguna Twitter, @KharloKong, mengajukan pertanyaan terbuka dalam tweetnya yang berupa screenshot dari film Disney yang sangat populer yaitu Tangled, di mana salah satu karakter menyuarakan pendapatnya selama sebuah scene musical dan pikirannya sangat tidak populer sehingga lebih dari selusin orang bagaikan mengarahkan pedang langsung di tenggorokannya ( meme ). Pengguna Twitter tersebut disertai gambar dengan teks yang menanyakan pendapat video game apa yang menarik reaksi semacam itu dari orang-orang tertentu, dengan implikasinya jelas karena popularitas Tangled yang meluas.
Tanggapan Druckmann terhadap tweet aslinya juga membutuhkan pengetahuan dasar tentang budaya pop atau biasa dikenal dengan meme dan seluruh kontroversi The Last of Us 2, tetapi satu implikasi besar terlihat jelas dari frase “Bahwa karakter wanita bisa berotot?” dan gambar Joel meletakkan kepalanya di tangannya (facepalm). Implikasinya jelas bahwa Druckmann percaya fisik berotot Abby (yang notabenenya perempuan) sangat tidak populer, tetapi dia tetap berpegang pada pendapatnya tersebut meskipun mendapat banyak reaksi negatif, dan menggunakan GIF Joel melepok jidat dengan telapak tangan menunjukkan kekecewaannya terhadap kritik pedas para penggemar.
Tentu saja, banyak orang telah menunjukkan bahwa dalam dunia pasca-apokaliptik, masuk akal jika karakter dibangun secara fisik, terutama orang-orang yang agresif seperti Abby, dan tidak ada reaksi serupa terhadap karakter pria yang sangat berotot dalam video game. Pada akhirnya, video game adalah fiksi dan fantasi, dan Druckmann adalah salah satu dari sekian banyak yang jelas-jelas masih kesal karena begitu banyak orang tersinggung oleh orang animasi komputer yang memiliki tipe tubuh tertentu.
Abby adalah karakter yang sangat bisa memecah belah apa yang kita bayangkan, sama seperti The Last of Us 2 adalah game yang memecah belah atau penuh kontroversi, tetapi Druckmann tampaknya tidak menyesali keputusan mengenai sebuah artistik kontroversial yang dibuatnya dan developer lain, tetapi Druckmann berharap bagian fandom tidak begitu berniat menyerang keputusan kreatif yang tidak berdampak nyata pada alur game.