Microsoft mengakui masih banyak hal yang harus dikerjakan agar console Xbox bisa dinikmati oleh semua orang, salah satunya dengan Accessibility Options. Beberapa minggu yang lalu, Microsoft merilis Xbox Series X/S dan sekarang, Xbox dan perusahaan induknya Microsoft telah memimpin industri video game untuk menyediakan aksesibilitas yang lebih baik bagi semua orang. Microsoft mengungkapkan bahwa mereka akan terus menjalankan filosofi ini sebagai transisi menuju dunia game masa depan.
Dalam wawancara dengan Game Informer, Brannon Zahand, yang merupakan senior gaming accessibility program manager di Microsoft, menyatakan bahwa masih ada lebih banyak area “yang sebelumnya diabaikan terkait dengan aksesibilitas”. Zahand menegaskan kembali bahwa Microsoft dan Xbox saat ini sedang melakukan riset tentang cara-cara baru untuk berinovasi dalam aksesibilitas gaming console, baik itu melalui hardware, game atau layanan yang diberikan.

Meskipun Microsoft tidak mengumumkan hal baru hari ini, Zahand menegaskan bahwa dia bercita-cita di masa depan di mana kemajuan teknologi dalam AI dan machine learning akan membuka pintu di mana game akan beradaptasi dengan preferensi dan kemampuan individu pemain yang sangat beragam, sehingga semua orang dapat bermain game dengan baik. “For me, this is what accessibility is all about: making games more inclusive and accessible for everyone, based on their individual wants and needs“.
Baca juga: Aplikasi Xbox Cloud Gaming (xCloud) akan Rilis di Smart TV Tahun Depan
Perlu diingat bahwa pada tahun 2018, Microsoft merilis Xbox One Adaptive Controller, yang dibuat dengan accessibility options lebih dari controller Xbox biasa. Meskipun skema desain controller Xbox sangat disukai oleh penggemar, Microsoft mengakui bahwa itu tidak menawarkan banyak hal untuk pemain dengan keterbatasan, itulah sebabnya mereka menciptakan Xbox One Adaptive Controller. Terlepas dari desainnya yang inovatif, pengaturan Xbox Adaptive Controller dapat diubah dari game satu ke game lainnya agar sesuai dengan preferensi individu masing-masing pemain. Bahkan kemasan controller itu juga dirancang dengan mempertimbangkan accessibility.
Saat ini, Microsoft terus berkomunikasi dengan basis penggemarnya mengenai area yang memerlukan peningkatan lebih lanjut. Dalam wawancara tersebut, Zahand mengungkapkan detail pribadinya tentang pengalamannya dengan serangan epilepsi setelah kembali dari penempatan militer keduanya, di mana ia mengalami cedera otak. Ketika ditanya apa rencana Microsoft untuk membantu para gamer yang memiliki keterbatasan, Zahand mengatakan bahwa tim Xbox User Research melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam mendapatkan feedback dari pelanggan, yang akan memungkinkan mereka untuk mengembangkan peripherals yang lebih mudah diakses, terutama sekarang setelah Xbox Series X/S telah dirilis. Pada akhirnya, Zahand menyatakan bahwa “The industry can always do more, and there’s a lot of work to be done – it’s a journey, and this is just the beginning, for all of us”.