Bagaimana jika Xbox, Nintendo dan Playstation bekerja sama untuk sebuah hal penting? Mengingat persaingan antar console yang sudah terasa biasa selama puluhan tahun ini, rasanya sangat aneh jika ketiga pabrikan raksasa console itu akan bergabung untuk mengerjakan sesuatu. Walaupun begitu, sangat penting bagi Xbox, Nintendo dan PlayStation untuk bersatu membuat sebuah komitmen yang bertujuan menjadikan game sebagai sarana hiburan yang lebih aman bagi semua orang.
Bermain game adalah salah satu cara utama orang menghabiskan waktu mereka akhir-akhir ini, selama pandemi COVID-19. Terbatasnya akses keluar dari lingkungan mereka, membuat banyak orang lebih memilih untuk tetap di rumah dan bermain game bersama teman mereka melalui internet. Game yang pernah dan masih naik daun hingga saat ini, contohnya adalah Among Us, Fall Guys dan Animal Crossing: New Horizons. Meskipun bermanfaat menghilangkan kejenuhan, sayangnya, dunia game online saat ini masih tidak terlepas dengan banyaknya pemain-pemain toxic yang secara tidak langsung telah mencemari komunitas game itu sendiri. Nah, kerja sama yang akan dilakukan oleh Xbox, Nintendo dan PlayStation ini adalah untuk mengatasi permasalah seperti ini agar bisa berkurang atau bahkan dihilangkan untuk selamanya.
Di situs web resmi Microsoft (Xbox), Dave McCarthy, Wakil Presiden Operasi Xbox, menguraikan prinsip-prinsip dasar yang akan memandu setiap upaya perusahaan untuk memperbaiki atmosfir komunitas game online menjadi lebih baik. Untuk melakukan hal itu, dirinya menyatakan bahwa tiga perusahaan besar itu percaya bahwa “game adalah untuk semua orang dari segala usia, termasuk pemain termuda dan paling rentan”. Dengan banyaknya variasi pengalaman yang dapat ditemukan pemain secara online, mereka ingin memastikan interaksi antar pemain tetap “positif dan saling menghormati”.
Baca juga: Xbox akan Hadirkan Accessibility Options untuk Orang dengan Penyakit Epilepsi
McCarthy menjelaskan bahwa komitmen bersama antara pesaing industri ini didasarkan pada tiga pilar utama. Yang pertama adalah “Prevention”, yang difokuskan pada penyediaan opsi penyesuaian yang mudah digunakan dan mudah diakses oleh para gamer (ditambah orang tua dari pemain yang masih anak-anak), serta berinvestasi dalam “teknologi untuk membantu mencegah perilaku dan konten yang tidak pantas”. Yang kedua adalah “Partnership”, yang berkisar pada kolaborasi dengan komunitas game, pakar industri, media review dan penegak hukum untuk berbagi penelitian dan mempromosikan perilaku game yang aman.
Terakhir, pilar ketiga, “Responsibility”, berfokus pada memudahkan pemain untuk melaporkan pelanggaran (hal negatif), sekaligus memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan penegak hukum untuk menangani perilaku melanggar hukum secara online. Selain itu, bagian lain dari kolaborasi ini antara Xbox, Nintendo dan PlayStation ini akan melibatkan penyediaan aturan dan regulasi yang ketat sehingga semua pemain wajib mematuhinya dan akan mendapat sanksi yang setimpal atas perbuatannya.
Kerja sama ketiga perusahaan ini bukanlah hal yang bisa diwujudkan dalam waktu dekat. Untuk “membersihkan” komunitas game online dari pemain-pemain toxic membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Walaupun begitiu, masih bagus bahwa mereka bertiga mau berusaha merubah hal-hal negatif itu menjadi lebih baik dan menyatakan diri mereka siap bertanggung jawab untuk menjaga keamanan platform mereka.